Minggu, 12 Januari 2020

Peristiwa Trisakti

 Peristiwa Trisakti adalah peristiwa yang memilukan serta mengegerkan pada masa itu. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 12 Mei 1998. Peristiwa ini bertujuan untuk menurunkan Soeharto dari jabatannya sebagai Presiden karena krisis ekonomi yang berkepanjangan serta menurunnya nilai mata tukar rupiah terhadap uang asing yang membuat harga barang semakin melonjak naik. 
Peristiwa Trisakti berawal dari sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus nasional yang menuntut mundurnya Presiden Soeharto karena masalah krisis ekonomi yang berkepanjangan. Awalnya sejumlah mahasiswa ingin berdemonstrasi dengan damai namun saat perjalanan menuju gedung MPR, para mahasiswa dihadang oleh tentara dan polisi bersenjata lengkap, sehingga terjadilah negosiasi.
       
 Akhirnya terjadilah negosiasi yang menyetujui bahwa aksi damai hanya berlaku hingga jarak 300 meter dari pintu utama kampus Trisakti. Aksi ini berjalan hingga pukul 17.00 dengan damai. Saat para mahasiswa hendak membubarkan diri terdengar suara tembakan dari arah aparat yang berjaga, suasana menjadi panik dan para mahasiswa berlarian kesana kemari untuk menyelamatkan diri. Entah siapa yang menembakan tembakan tersebut namun di duga tembakan tersebut berasal dari atas jembatan layang Grogol dan jembatan penyebrangan, karena tembakan tersebut akhirnya para aparat keamanan bersifat agresif dan memukul mahasiswa, mahasiswa pun membela diri dengan melempar batu ke arah aparat keamanan. Setelah peristiwa ini terjadi dikabarkan ada 6 mahasiswa yang tewas namun setelah di pastikan hanya ada 4 orang mahasiswa yang tewas tertebak dibagian tertentu, ada yang di bagian dahi hingga tembus ke belakang kepala, ada yang di bagian leher, punggung dan dada.  

       Pihak aparat membatah karena telah menembak keempat mahasiswa tersebut namun dari hasil autopsi ditemukan peluru yang merupakan milik aparat kemanan yang menghadang pada saat itu. Kemudian ada 6 tersangka yang dijatuhi hukuman karena tidak mematuhi perintah atasan karena melakukan kekerasan terhadap demonstran. Namun sampai sekarang masih belum diketahui siapa pelaku sebenarnya dan apa motif di baliknya.
Pada akhirnya keempat mahasiswa yang tewas tertembak tersebut dianggap sebagai Pahlawan Reformasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar